Kabar Hangat – Rating King the Land di beberapa situs web baru-baru ini anjlok ke level yang sangat rendah. Penurunan rating yang drastis ini disebabkan oleh kontroversi seputar penggambaran karakter seorang pangeran Arab bernama Samir (Anupam Tripathi).
Sang pangeran digambarkan sebagai orang terkaya ke-13 di dunia, tetapi hobinya termasuk minum alkohol dan berkencan dengan gadis-gadis. Saat dua episode baru “King the Land” ditayangkan, penonton Arab mengungkapkan kritik yang beragam.
Dalam artikel KabarHangat.com merangkum berita film drama korea yang berjudul King The Land, terkait Rating King The Land Anjlok Di Berbagai Situs Karena Kontroversi Pangeran Arab. Simak dibawah ini yaa:
Daftar Isi
Rating King The Land Anjlok Di Berbagai Situs Karena Kontroversi Pangeran Arab
Karena menggambarkan karakter Playboy dan menyajikan alkohol kepada karakter Muslim sepertinya tidak menghormati keyakinan budaya mereka. Selain itu, ada kontroversi mengenai pemilihan aktor India untuk peran seorang pangeran Arab
Selama akhir pekan, situs ulasan populer IMDb mulai mendapatkan peringkat 1/10. Sekitar 99,4 persen pengguna di Arab Saudi memberi “King the Land” peringkat 1/10. Sementara itu, 96,8 persen pengguna di Uni Emirat Arab menilai drama yang dibintangi Yoona itu sebagai rating 1 dari 10.
Google juga tercatat bahwa rating untuk “King the Land” turun menjadi 1,8 dengan perolehan bintang 1,5. Di situs Rotten Tomato, rating drama yang dibintangi Junho cs turun hingga 13%. Beberapa komentar kritis juga ditulis di situs Rotten Tomato.
Di sisi lain, para pemain “King the Land” juga mendapat komentar negatif dari penonton. Selain akun Instagram Anupam saja, Yoona dan Junho juga dihujani komentar negatif yang mendorong JTBC untuk meminta maaf dan menghapus adegan kontroversial tersebut.
Respons Tim Produksi King The Land Atas Kritikan di Episode Terbarunya
Sementara itu, kru produksi King the Land memang membicarakan kontroversi seputar karakter pangeran Arab ini. “Semua tempat, karakter, wilayah, dan nama tempat dalam serial ini adalah fiktif. Pangeran Samir tidak digambarkan sebagai pangeran dari negara tertentu,” kata tim produksi.
Tim produksi juga menegaskan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menyindir atau menggambarkan salah budaya apapun. “Kami menghormati budaya yang berbeda dan memberikan perhatian khusus untuk memastikan bahwa produksi di masa mendatang tidak menimbulkan ketidaknyamanan,” kata Tim Produksi.
Sumber: wowkeren.com