Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
EntertainmentHotTerkini

Fuji Mengaku Idap ADHD, Kenali Tanda dan Larangannya (2023)

Fuji Mengaku Idap ADHD, Kenali Tanda dan Larangannya (2023)

KabarHangat.com – Konten kreator Fujianti Utami Putri atau lebih dikenal dengan sapaan Fuji, mengakui bahwa dia menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan baru mengetahuinya dari seorang psikolog sejak tahun 2022.

Nah, informasi dari artikel KabarHangat.com Fuji Mengaku Idap ADHD, Kenali Tanda dan Larangannya. Simak di bawah ini:

Fuji Mengaku Idap ADHD

Dalam sebuah video yang menjadi viral, Fuji mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya membuatnya harus menghindari konsumsi gula berlebihan kerena Fuji mengaku idap ADHD.

Bercerita tentang gangguan kesehatan itu, Fuji Mengaku Idap ADHD di tahun 2022.

ADHD membuat Fuji menjadi orang yang hiperaktif hingga pelupa, Fuji Mengaku Idap ADHD dan mengonsumsi obat yang diberikan psikolog. Usai fuji mengaku Idap ADHD tak merasa kondisi tersebut sebagai Aib.

Fuji Mengaku Idap ADHD, Kenali Tanda dan Larangannya (2023)
Fuji Mengaku Idap ADHD, Kenali Tanda dan Larangannya (2023)

Apa itu ADHD?

Menurut CDC, ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi pada masa anak-anak. Biasanya, penyakit ini pertama kali didiagnosis pada masa anak-anak dan sering berlanjut hingga dewasa. Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif, atau menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi.

ADHD juga dapat berdampak pada kinerja anak-anak di sekolah, di rumah, dan dalam hubungan pertemanan. Meskipun pada umumnya anak-anak mengalami kesulitan memperhatikan, mendengarkan, dan mengikuti arahan, duduk diam, atau menunggu giliran selama masa anak-anak, perjuangan ini menjadi lebih sulit dan lebih sering terjadi pada anak-anak dengan ADHD.

Gejala ADHD

Menurut informasi dari KidsHealth, terdapat beberapa gejala atau indikasi bahwa seseorang mungkin mengalami ADHD:

Anak-anak yang mengidap ADHD mungkin menunjukkan gejala dalam satu atau lebih dari aspek berikut:

  • Mudah teralihkan perhatiannya

Tanda-tanda ADHD mencakup kesulitan dalam fokus, konsentrasi, dan menyelesaikan tugas. Mereka mungkin tidak memperhatikan arahan dengan baik, melewatkan informasi penting, dan gagal menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka mulai. Selain itu, anak-anak dengan ADHD mungkin sering melamun, membuang waktu, terlihat bingung, atau lupa, bahkan hingga kehilangan jejak.

  • Hiperaktif

Anak-anak yang mengidap ADHD cenderung memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, menjadi gelisah, dan cepat bosan. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk duduk diam atau tetap tenang saat diperlukan. Tindakan terburu-buru dan kesalahan yang ceroboh dapat muncul tanpa disengaja, dan perilaku ini mungkin mengganggu orang lain.

  • Impulsif

Anak-anak dengan ADHD seringkali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka cenderung menyela, mungkin mendorong atau meraih barang, dan sulit untuk menunggu. Tindakan impulsif dapat mencakup melakukan sesuatu tanpa izin, mengambil barang yang bukan milik mereka, atau berperilaku dengan cara yang berisiko. Selain itu, orang yang mengidap ADHD mungkin menunjukkan reaksi emosional yang tampaknya lebih kuat daripada situasi yang sebenarnya.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa penting untuk tidak terlalu cepat mengidentifikasi tanda-tanda tersebut sebagai ADHD. Diagnosis yang tepat harus dilakukan oleh ahli melalui sejumlah pemeriksaan.

Penyebab ADHD

Tidak ada penjelasan yang pasti mengenai faktor penyebab seorang anak mengalami ADHD. Walau begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan besar kondisi ini bersifat turun-temurun dari orang tua atau kerabat yang juga mengidap ADHD.

Anak-anak juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan ini jika mereka lahir lebih awal (prematur), terpapar racun lingkungan, atau jika ibu mereka menggunakan narkoba selama kehamilan.

Perlu dicatat bahwa ADHD bukan disebabkan oleh paparan terlalu lama pada layar, pola asuh yang kurang baik, atau konsumsi gula yang berlebihan.

Larangan Makanan ADHD

Namun, apa saja larangan makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita ADHD?

  • Minuman bersoda

Menurut informasi dari Everyday Health, soda mengandung bahan-bahan yang dapat memperburuk gejala ADHD, seperti sirup jagung fruktosa tinggi dan kafein.
Pakar ADHD, Frank Barnhill, menyatakan, “Penggunaan gula dan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gejala hiperaktif dan kurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi.”

Sebuah penelitian pada tahun 2013 menunjukkan bahwa secara umum, anak-anak berusia 5 tahun yang mengonsumsi soda lebih mungkin menunjukkan perilaku agresif dan penarikan diri dari interaksi sosial.

  • Buah dan sayuran beku

Meskipun buah-buahan dan sayuran merupakan pilihan sehat dalam diet ADHD, disarankan untuk menghindari buah dan sayuran beku yang mengandung pewarna buatan.
Frank Barnhill menjelaskan, “Makanan yang diberi organofosfat untuk mengendalikan serangga telah terbukti dapat menyebabkan masalah perilaku yang menyerupai ADHD dan berbagai masalah perilaku lainnya.”

  • Minuman berenergi

Minuman berenergi bisa memperparah gejala ADHD karena mengandung pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan zat pemicu stimulasi lainnya.

  • Ikan bermerkuri

Mengonsumsi ikan dan makanan laut yang mengandung merkuri dapat memperburuk gejala ADHD dalam jangka panjang, menurut Naheed Ali, seorang pakar ADHD dan penulis buku “Diabetes and You: A Comprehensive, Holistic Approach.”

Beberapa ikan yang sebaiknya dihindari karena mengandung kadar merkuri yang tinggi, termasuk hiu, king mackerel, ikan todak, dan tilefish.

“Merkuri, serupa dengan selulosa, sulit dicerna dan bisa mengakumulasi di otak seiring waktu. Ini bisa jadi penyebab keadaan hiperaktif,” ujar Ali.

Beberapa anak mungkin menjadi lebih aktif setelah mengonsumsi permen atau makanan yang tinggi gula, seperti cokelat atau permen. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis pada anak-anak.

Refrensi: cnnindonesia.com

Related Articles

Back to top button