Gejala Covid-19 Varian JN.1, Terdeteksi di Indonesia. Dalam Edaran Kemenkes
Gejala Covid-19 Varian JN.1, Kenali Ciri-Ciri Terdeteksi di Indonesia
Jakarta, KabarHangat.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa varian JN.1 dari Covid-19 telah terdeteksi di Indonesia. Varian ini telah terkonfirmasi muncul di Jakarta Selatan pada 11 November 2023, Jakarta Timur pada 23 November 2023, dan Batam pada 13 Desember 2023.
Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, menyatakan bahwa meskipun terdapat kasus Covid-19 varian JN.1, situasinya masih terkendali hingga Selasa (19/12/2023). Faktor-faktor penting yang dipantau melibatkan jumlah kasus, kebutuhan rawat inap, terutama jumlah pasien yang memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU).
Saat ini, tingkat kebutuhan ICU masih rendah, menunjukkan bahwa varian JN.1 belum menyebabkan kondisi kritis secara signifikan. Imran menjelaskan bahwa untuk menilai tingkat bahaya Covid-19, pihaknya memperhatikan tiga aspek, yaitu jumlah kasus, orang yang memerlukan rawat inap, dan mereka yang membutuhkan perawatan ICU.
Daftar Isi
Baca Juga: Kasus Covid di Indonesia meningkat akibat varian baru
Gejala Covid-19 Varian JN.1
Sehubungan dengan gejala Covid-19 varian JN.1, CDC melaporkan bahwa gejalanya tidak secara signifikan berbeda dibandingkan varian lain.
- Gejala umum termasuk
- sakit tenggorokan,
- sakit kepala,
- nyeri otot,
- demam,
- perubahan atau hilangnya rasa atau bau,
- pilek,
- kelelahan, “brain fog” (merasa kurang terjaga dan sadar),
- sesak napas,
- Tanda-tanda gastrointestinal pada saluran pencernaan seperti rasa tidak nyaman di perut dan diare yang bersifat ringan.
Edaran Kemenkes
Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Kemenkes telah mengeluarkan edaran kepada pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dari segi obat-obatan, tenaga kesehatan, dan logistik.
Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan benar, dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu.
Selain itu, mereka yang belum mendapatkan vaksin penguat atau booster dihimbau untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksin
Refrensi: Kompas.tv