KabarHangat.com. – Makan Kentang goreng adalah makanan yang sangat populer di seluruh dunia. Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa makan kentang goreng secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pada kesehatan secara fisik, tetapi juga mental.
Sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang makan kentang goreng lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko dua kali lipat mengalami depresi jika dibandingkan dengan orang yang makan kentang goreng kurang dari sekali seminggu. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa makan kentang goreng secara teratur dapat meningkatkan risiko kecemasan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini hanya menunjukkan hubungan antara makan kentang goreng dan risiko kecemasan dan depresi, bukan penyebab langsung. Ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi risiko kecemasan dan depresi.
Apakah benar makan kentang goreng bisa memicu kecemasan dan depresi?
Jawabannya adalah mungkin. Namun, penting untuk mengonsumsi semua makanan dengan seimbang dan tidak berlebihan, termasuk kentang goreng. Jika Anda khawatir dengan kesehatan mental Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.
Jadi, jika Anda ingin tetap sehat secara fisik dan mental, sebaiknya hindari makan kentang goreng secara berlebihan. Namun, itu tidak berarti Anda harus menghindari kentang goreng sepenuhnya. Anda masih bisa menikmati kentang goreng sebagai makanan ringan sekali-sekali dengan porsi yang wajar.
Penyebab dari efek buruk ini adalah karena kentang goreng mengandung lemak jenuh dan kalori yang tinggi. Lemak jenuh dan kalori yang berlebihan dapat menimbulkan inflamasi pada tubuh yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan mental. Selain itu, kentang goreng yang digoreng dengan minyak yang sudah digunakan berkali-kali juga bisa membahayakan kesehatan.
Penyebab Kecemasan dan depresi meningkat
Mengutip Kompas.com. Peneliti di Universitas Zhejiang Yu Zhang yang mana ikut menulis penelitian tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa kita tidak perlu panik tentang efek negatif dari makanan yang digoreng. Namun, menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi konsumsi gorengan dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Para peneliti baru-baru ini menunjukkan peningkatan depresi dan kecemasan di seluruh dunia, dengan peningkatan masing-masing sebesar 27,6 persen dan 25,6 persen pada tahun 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkirakan bahwa lebih dari 5 persen orang dewasa di seluruh dunia menderita depresi, seperti yang dicatat dalam jurnal tersebut.
Melihat efek konsumsi makanan yang digoreng pada manusia dan paparan akrilamida pada zebrafish, para peneliti membandingkan keduanya untuk menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia yang biasa ditemukan dalam makanan yang digoreng dapat memiliki efek kesehatan mental yang negatif.