KabarHangat.com – Berita informasi, Kronologi Donald Trump Menyerahkan Diri ke Penjara Fulton!
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyerahkan diri atas 13 tuduhan kejahatan, termasuk upayanya untuk membalikkan hasil pemilu Georgia tahun 2020 silam.
Trump menyerahkan dirinya ke Penjara Fulton County pada Kamis (24/8/2023) waktu setempat. Penyerahan dirinya menandai keempat kalinya tahun ini mantan presiden tersebut menghadapi tuntutan pidana.
Dalam berita KabarHangat.com rangkum berita dunia Kronologi Donald Trump Menyerahkan Diri ke Penjara Fulton (2023). Yuk simak dibawah ini ya:
Daftar Isi
Kronologi Donald Trump Menyerahkan Diri ke Penjara Fulton
Melansirkan dari CNN International, Trump ditahan sambil diambil sidik jari serta fotonya. Namun lebih dari 20 menit kemudian, ia dibebaskan dari penjara Fulton County dengan jaminan sebesar US$ 200.000 atau sekitar Rp 3 miliar.
Selain jaminan uang, Trump juga harus mengikuti persyaratan pembebasan lainnya, termasuk tidak menggunakan media sosial untuk menargetkan para terdakwa dan saksi dalam kasus tersebut.
Jaksa Wilayah Fulton County Fani Willis mengajukan kasus ini kepada dewan juri, yang mengeluarkan dakwaan setebal 98 halaman dan 41 hitungan pada Senin, 14 Agustus lalu.
Willis memberi waktu kepada para terdakwa hingga hari Jumat untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang dan menegosiasikan perjanjian jaminan apa pun. Sejak penangkapan Trump, lebih dari separuh dari 19 orang tersebut telah diproses secara hukum.
Donald Trump Menyerahkan Diri ke Penjara
Trump dan 18 orang lainnya didakwa di Fulton County pekan lalu atas tuduhan pemerasan yang menuduh adanya konspirasi banyak cabang untuk membatalkan hasil pemilu tahun 2020, yang membuat Presiden Joe Biden memenangkan Georgia dengan kurang dari 12.000 suara.
Trump secara keliru mengklaim kemenangan setelah pemilu tahun 2020, dan kemudian mencoba membatalkan hasil pemilu di Georgia dan negara bagian lainnya.
Dalam serangkaian panggilan telepon, dia menekan pejabat pemilu Georgia untuk membantu usahanya, termasuk Raffensperger.
Tim kampanye Trump mengajukan tuntutan hukum yang tidak berdasar, mencoba untuk membatalkan hasil pemilu di Georgia, serta mencoba meyakinkan legislator negara bagian di sana untuk membuang suara elektoral Joe Biden yang sah dan menggantinya dengan pemilih dari Partai Republik.
Didakwa atas Kasus Pemilu Georgia 2020
Dalam dakwaan yang diserahkan pekan lalu, Willis mendakwa Trump dengan 13 dakwaan, termasuk pemerasan, tuduhan konspirasi, dan meminta pejabat publik melanggar sumpah jabatannya.
Tuduhan pemerasan dalam kasus Georgia, yang diajukan Willis terhadap 19 terdakwa, menuduh mereka menjadi bagian dari perusahaan kriminal yang berusaha untuk membatalkan hasil pemilu tahun 2020 di Negara Bagian Peach.
Ketika rencana itu tidak berhasil, tim kampanyenya mencoba menampilkan sejumlah pemilih palsu yang pro-Trump. Trump juga menekan Wakil Presiden saat itu Mike Pence untuk mengakui para pemilih Partai Republik yang tidak sah tersebut saat memimpin sertifikasi Electoral College di Kongres pada 6 Januari 2021
Sumber: cnbcindonesia.com