Gagalnya Intelijen Israel di Balik Serangan Hamas (2023)
KabarHangat.com – Serangan yang signifikan yang dilakukan oleh militan Hamas ke Israel menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak diragukan lagi, intelijen Israel dikenal kuat.
Lebih dari 700 orang, termasuk warga negara asing (WNA), tewas dalam serangan ini, menurut Associated Press pada Senin (9/10/2023). Saat serangan terjadi pada hari Sabtu (7/10), Israel tampaknya lengah tidak memperhatikan.
Dilaporkan bahwa intelijen Israel berhasil mencegah rencana serangan di Tepi Barat, menangkap anggota Hamas hingga ke Dubai, dan bahkan dituduh membunuh ilmuwan nuklir Iran di dalam wilayah Iran sendiri.
Daftar Isi
Tanda Tanya Gagalnya Intelijen Israel di Balik Serangan Hamas?
Serangan cepat Hamas ini terjadi sehari setelah peringatan lima puluh tahun perang Arab-Israel tahun 1973. Serangan ini mengingatkan kembali konflik tahun 1973, ketika negara-negara Arab tetangganya, terutama Mesir dan Suriah, menyerang Israel secara serentak.
Perbatasan antara Israel dan Palestina diketahui dijaga dengan ketat, dengan tentara berjaga-jaga, kamera keamanan terpasang, dan drone digunakan. Intelijen Israel juga menggunakan sumber daya lapangan dan kemampuan dunia maya yakni informasi-informasi dari lapangan.
Para Ahli Kaget
Marc Polymeropoulos, yang telah bekerja di CIA selama 26 tahun dan berfokus pada kontraterorisme di Timur Tengah dan Asia Selatan, mengaku terkejut dengan hal ini. Dia tidak dapat membayangkan bahwa Israel akan menerima serangan tersebut.
Polymeropoulos berkata, dikutip NBC pada Senin (9/10), “Hampir tidak terbayangkan bagaimana mereka melewatkan hal ini.”
Selain itu, tidak jelas mengapa badan intelijen AS tampaknya tidak mengantisipasi serangan itu. Menurutnya, hal yang sama berlaku untuk negara-negara Arab yang bersahabat dengan mereka, seperti Mesir, Yordania, Qatar, dan Arab Saudi. Polymeropoulos menyatakan, “Saya tercengang.”
Colin Clarke, seorang peneliti senior di Soufan Center, sebuah lembaga nirlaba yang mempelajari masalah keamanan global, mengatakan bahwa Israel harus bertanggung jawab utama atas kegagalannya untuk mencegah serangan Hamas.
Gagalnya Intelijen Israel
Dia menyatakan, “Israel memiliki kemampuan pengumpulan dan analisis intelijen kelas dunia yang luar biasa, dan akan memiliki gambaran yang jauh lebih baik tentang apa yang terjadi di negaranya sendiri. Hal ini jelas menjadi tanggung jawab Israel.”
Clarke mengatakan masih menjadi pertanyaan apakah kegagalan intelijen tersebut disebabkan oleh gejolak politik dalam negeri Israel baru-baru ini.
“Selama 40 tahun atau lebih saya mengikuti Israel, saya belum pernah melihat hal ini terjadi,” kata David Friedman, duta besar AS untuk Israel selama pemerintahan Presiden Donald Trump.
Tidak pernah sebelum ini saya melihat perbatasan dilanggar dengan cara ini. Bahkan jika ada satu individu dari Gaza yang mendekati perbatasan, mereka biasanya dicegat dan dinetralisir jauh sebelum mereka dapat bertindak. Tidak pernah sebelum ini. Ini tentu saja merupakan kegagalan intelijen yang besar,” imbuhnya.