KabarHangat.com – Pertemuan antara calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, dan calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud Md, malam ini membahas isu impor pangan.
Awalnya, Mahfud mengajukan pertanyaan mengenai masih berlangsungnya impor pangan, yang sebelumnya menjadi janji Jokowi saat debat capres tahun 2019 untuk tidak melakukan impor. Mahfud juga menyoroti adanya mafia pangan dalam proses impor tersebut.
Daftar Isi
Jawaban Gibran Soal Impor Pangan
Gibran merespons pertanyaan tersebut dengan menyatakan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada beras sejak 2019 hingga 2022.
Ia menambahkan bahwa impor pada tahun 2023 disebabkan oleh fenomena El Nino, yang juga terjadi di banyak negara. Gibran menekankan pentingnya kerja sama dalam ekstensifikasi dan intensifikasi lahan di tingkat desa dan nasional untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Pupuk dianggap sebagai kunci, dan untuk meningkatkan produktivitas, pembangunan pabrik pupuk dilakukan di Fakfak, Papua Barat. Gibran juga menyoroti pentingnya mekanisasi, seperti Combine Harvester dan Rice Milling Unit, untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan pangan.
Kritik Mahfud terhadap Jawaban Gibran
Mahfud menyatakan ketidakpuasan terhadap jawaban Gibran, mengklaim bahwa data impor pangan, seperti kedelai sebanyak 2 juta ton dan beras sebanyak 2,8 juta ton, menunjukkan peningkatan angka impor dan diversifikasi dalam pangan. Mahfud menilai bahwa jawaban Gibran tidak sesuai dengan substansi pertanyaan yang diajukan.
