KabarHangat.com – Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai menonjol dalam debat kedua calon wakil presiden atau debat keempat Pilpres 2024.
Hasil analisis percakapan di platform Twitter (X) oleh lembaga analis media sosial Drone Emprit pada periode Minggu (21/1) pukul 19.00–22.00 WIB menunjukkan bahwa Cak Imin dinilai karena respons cerdas terhadap komentar lawan debat, termasuk Gibran Rakabuming.
Daftar Isi
Cak Imin Dinilai Performa Istimewa
Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, menyampaikan melalui akun Twitter (X) pada Senin (22/1) bahwa Cak Imin mendapatkan banyak sentimen positif dari pengguna X. Sikap dan komentar Cak Imin selama debat mendapat banyak pujian. Dalam perbandingan dengan debat sebelumnya, Cak Imin dinilai telah menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Pada debat perdana calon wakil presiden atau debat kedua Pilpres, Cak Imin menghadapi kritik tajam dari Gibran. Sentimen negatif terutama terkait dengan penggunaan istilah ‘slepet’ yang sering diucapkan selama debat perdana. Namun, dalam debat kedua, Cak Imin tidak menggunakan istilah tersebut.
Selain itu, pada debat pertama calon wakil presiden, Cak Imin mengalami insiden jatuh mikrofon dan ditantang dengan pertanyaan singkatan ‘SGIE’ oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming. Ismail mengungkapkan bahwa dalam debat kedua cawapres kali ini, Cak Imin menunjukkan peningkatan performa yang menunjukkan persiapan yang baik.
Dalam analisis Drone Emprit, kata kunci yang mencuat dalam cluster Cak Imin termasuk ‘comebacknya’, serta ada kata-kata seperti ‘lembong’, ‘songong’, dan ‘etika’
Peningkatan Performa
Tidak hanya kinerjanya yang mengalami peningkatan, pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 juga dianggap memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik, terutama dalam menyampaikan visi dan misinya. Dalam debat terkini, Cak Imin menunjukkan persiapannya yang matang.
Pendapat tersebut didasarkan pada kemampuan Cak Imin dalam mengangkat isu-isu sosial, terutama terkait keadilan dan masyarakat adat. Ini sangat sesuai dengan tema debat yang sedang berlangsung.
Ismail menyatakan bahwa Muhaimin dengan tegas mengangkat isu keadilan tanah dan memberikan penghargaan kepada masyarakat adat, yang sangat beresonansi dengan publik.
“Ia dianggap memimpin debat dengan pendekatan yang etis dan substansial terhadap isu-isu yang dibicarakan,” tambahnya.
Analisis Sentimen
Dalam debat malam sebelumnya, perbincangan mengenai Gibran Rakabuming, calon wakil presiden nomor urut 2, dan Cak Imin memunculkan banyak perbincangan di platform Twitter atau X. Meskipun demikian, sentimen terhadap keduanya menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Percakapan tentang Gibran mencapai tingkat popularitas yang cukup tinggi, namun mayoritas sentimen yang diungkapkan adalah negatif. Sebanyak 60 persen dari percakapan tersebut bersifat negatif, 33 persen positif, dan sisanya 7 persen netral.
“Analisis menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau mungkin permasalahan tertentu yang sedang dihadapi Gibran di media sosial dalam periode tertentu,” demikian hasil analisis tersebut.
Sementara itu, pembicaraan mengenai Cak Imin justru cenderung positif. Sebanyak 80 persen dari percakapan menuju arah yang baik, sedangkan hanya 6 persen yang bersifat negatif dan sisanya 14 persen netral.
Hasil ini juga dapat diamati pada calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD. Meskipun jumlah penyebutan Mahfud tidak sebanyak Gibran atau Cak Imin, mayoritas percakapan terhadapnya tetap positif.
Sebanyak 79 persen percakapan memberikan dukungan, 12 persen bersifat negatif, dan hanya 9 persen yang bersifat netral. Analisis ini menunjukkan bahwa, walaupun pembahasan tentang Mahfud tidak sebanyak calon lain, pandangan masyarakat terhadapnya cenderung positif.
“Hal ini menyoroti betapa esensialnya bukan hanya jumlah penyebutan, melainkan juga kualitas interaksi dan diskusi yang berlangsung di media sosial,” ujarnya.
Refrensi: cnnindonesia.com