Penyebab Pneumonia dan Tips Mengobati Pneumonia (2023)
Penyebab Pneumonia dan Tips Mengobati Pneumonia (2023)
KabarHangat.com – Apa Penyebab pneumonia oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Tips Mengobati Pneumonia pemberian antibiotik, cairan tubuh melalui infus.
Pneumonia adalah salah satu penyakit paru-paru yang cukup umum terjadi di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Selain itu, kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan juga dapat terisi air atau lendir, sehingga pneumonia sering disebut sebagai paru-paru basah. Penyebab dan cara pengobatannya apa saja, ya? Nah, untuk lebih lanjutnya, cek penjelasannya di sini.
Pneumonia merupakan kondisi paru-paru yang muncul akibat infeksi oleh bakteri, jamur, dan virus.
Apa itu Streptococcus pneumoniae adalah bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia. Secara umum, berikut adalah faktor-faktor pemicu pneumonia:
Baca Juga: Bagaimana Cara Pneumonia Menular ke Orang Lain?
Daftar Isi
Penyebab Pneumonia
- Pneumonia yang disebabkan oleh jamur, umumnya terjadi pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mengidap penyakit kronis.
- Pneumonia yang disebabkan oleh virus bisa dipicu oleh infeksi flu atau pilek, dan biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak kecil.
- Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup benda asing seperti muntah, ludah, makanan, atau minuman.
Baca Juga: Bagaimana Cara Pencegahan penyakit pneumonia (2023)
Jenis kuman yang menyebabkan pneumonia juga tergantung pada lokasi penularan. Sebagai contoh, kuman penyebab pneumonia di lingkungan umum berbeda dengan jenis kuman pneumonia di rumah sakit.
Penyebaran kuman penyebab pneumonia terjadi ketika seseorang batuk atau bersin. Virus dan bakteri penyebab pneumonia, yang terdapat dalam tetesan liur yang dilepaskan saat batuk atau bersin, dapat menginfeksi orang lain yang tidak sengaja menghirupnya. Risiko terkena penyakit ini juga meningkat jika kamu memiliki faktor-faktor berikut:
- Rentan Bayi dan anak-anak yang berumur kurang dari 2 tahun.
- Orang tua lanjut usia yang berusia di atas 65 tahun.
- Individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat penyakit atau penggunaan obat tertentu, seperti steroid.
- Perokok aktif.
- Mengidap penyakit kronis seperti asma, diabetes, gagal jantung, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Sedang menjalani terapi kanker, termasuk kemoterapi.
- Pernah mengalami stroke sebelumnya.
- Sedang menjalani perawatan di rumah sakit, karena virus dan bakteri penyebab pneumonia sering ditemukan di lingkungan rumah sakit.
Baca Juga:7 Mengenal Pneumonia pada Anak, Tips dan Cara Mengobatinya
Tips Mengobati Pneumonia
Untuk kasus pneumonia yang masih bersifat ringan, penderitanya tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan mengikuti resep antibiotik dari dokter, serta istirahat yang cukup dan konsumsi cairan yang adekuat. Selain itu, disarankan penderita melakukan langkah-langkah berikut guna mempercepat penurunan gejala pneumonia:
- Minum obat penurun rasa sakit, seperti parasetamol atau ibuprofen, dapat membantu mengurangi demam. Namun, bagi penderita pneumonia yang memiliki alergi terhadap aspirin atau menderita asma, tukak lambung, dan gangguan hati, disarankan untuk tidak mengonsumsi obat penurun rasa sakit.
- Hindari mengonsumsi obat batuk, karena batuk merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru. Sebaliknya, disarankan untuk mengatasi batuk dengan minum air hangat yang dicampur madu dan lemon untuk mengurangi batuk.
- Bila telah didiagnosis mengidap pneumonia, sangat disarankan untuk berhenti merokok secepat mungkin, karena kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi pneumonia.
Seseorang dengan kondisi fisik yang sehat biasanya bisa pulih dalam waktu 2—3 minggu setelah menjalani pengobatan. Namun, jika gejala pneumonia tidak membaik setelah 48 jam, segera berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan obat antibiotik yang digunakan kurang efektif atau pneumonia disebabkan oleh faktor lain.
Pada kasus pneumonia yang sudah parah, penderita mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Di sana, Tips Mengobati Pneumonia mendapatkan antibiotik, cairan tubuh melalui infus, serta oksigen untuk membantu pernapasan.
Berikut adalah beberapa poin kasus pneumonia yang sudah parah yang perlu diketahui terkait perawatan pada kasus pneumonia yang telah mencapai tingkat keparahan:
- Rawat Inap di Rumah Sakit
Orang dengan kondisi pneumonia yang parah umumnya membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Langkah ini penting agar tim medis dapat memberikan penanganan yang lebih efisien dan terfokus. Di lingkungan rumah sakit, penderita dapat dipantau secara teliti, dan intervensi medis dapat dilakukan dengan cepat bila diperlukan.
- Penggunaan Antibiotik yang Tepat
Antibiotik memegang peranan sentral dalam pengobatan pneumonia yang parah. Jenis antibiotik yang digunakan akan disesuaikan dengan jenis kuman penyebab infeksi. Fungsinya adalah untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dan mengatasi infeksi secara optimal.
- Pemberian Cairan Tubuh Melalui Infus
Pada beberapa kasus pneumonia yang parah, penderita mungkin mengalami dehidrasi karena efek demam dan gejala lainnya. Oleh karena itu, pemberian cairan tubuh melalui infus menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Refrensi: Halodoc