kabarHangat.com – Ratusan pengungsi Rohingya kembali tiba dan mendarat di Gandapura, Bireuen, sekitar pukul 02.00 WIB pada Minggu (19/11/2023). Kali ini, setelah diturunkan di pesisir, rombongan Rohingya langsung bergegas masuk ke kampung dan duduk di depan rumah warga, mengejutkan masyarakat di tengah malam.
Melansirkan dari KabarHangat.com membahas berita Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Bireuen, Aceh. Baca penjelasan dibawah ini:
Daftar Isi
Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Bireuen, Aceh
1. Masuk Depan Rumah Warga
Kejadian tersebut terjadi saat hujan deras, di mana para pengungsi terdiri dari kaum ibu, anak-anak, dan laki-laki. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa ada tiga kelompok,satu di antaranya singgah di depan rumah warga Desa Lhok Mambang, Gandapura, sedangkan kelompok kedua sudah berada di Meunasah Samuti Makmur.
Sementara itu, kelompok ketiga terlihat sedang berjalan di kawasan Samuti Krueng, Gandapura. Semua kelompok diduga diturunkan di kawasan pesisir desa tersebut yang berjarak sekitar 1 KM.
2. Pengungsi Rohingya
Kabarnya di depan rumah Nurjannah, Desa Lhok Mambang, Gandapura, para pengungsi terutama anak-anak di bawah usia 12 tahun, balita, kaum ibu, dan remaja putri sebagian besar duduk di tanah depan rumah Nurjannah. Para perempuan berdesak-desakan dan baju mereka basah karena hujan. Beberapa di antara mereka tertidur, sementara yang lain saling bersandar.
3. Ratusan Pengungsi Rohingya
Sementara itu, puluhan warga dari berbagai desa, termasuk perangkat desa, segera menuju lokasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Keuchik Desa Lhok Mambang, Jasaun, kepada Serambinews.com mengatakan bahwa saat itu hujan turun, dan Nurjannah, salah seorang warganya, terkejut melihat banyak orang di depan rumahnya. Setelah memastikan dan menduga bahwa mereka merupakan pengungsi Rohingya, Nurjannah segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan juga kepada keuchik.
“Saat itu masih hujan, Nurjannah menelepon kepada saya yang sedang di Meunasah, katanya banyak orang di depan rumahnya, kemungkinan pengungsi Rohingya,” kata keuchik. Setelah mendapat kabar tentang kehadiran pengungsi Rohingya, pihak desa segera berkoordinasi dengan camat dan instansi terkait.