KabarHangat.com, – Ketemu Mahfud Jusuf Hamka, tidak, kami akan gunakan untuk kepentingan kemanusiaan. Yuk simak KabarHangat.com
Seorang pengusaha jalan tol Jusuf Hamka, yang saat ini berselisih dengan pemerintah atas obligasi 179 miliar, mengatakan dia akan menggunakan uang itu untuk alasan kemanusiaan.
Ditanya wartawan apakah akan menggunakan uang itu untuk mengembangkan bisnisnya, terutama membangun jalan tol, Yusuf dengan tegas menolak gagasan itu.
“Tidak, kami akan gunakan untuk kepentingan kemanusiaan,” kata Yusuf kepada wartawan usai bertemu dengan MD Mahfud, Selasa (13/08/2023) di gedung Kemenko Polhukam.
Pada artikel KabarHangat.com akan membahas berita nasional Ketemu Mahfud Jusuf Hamka: Tagihan Utang Untuk Kemanusiaan sebagai berikut:
Daftar Isi
Ketemu Mahfud Jusuf Hamka: Tagihan Utang Untuk Kemanusiaa
Dia juga belum bisa memastikan berapa tagihan yang akan dibayar pemerintah, yakni Rp 800 miliar setelah menghitung 2% per tahun atau Rp 179 miliar seperti yang diminta oleh Mahkamah Agung (MA), yang telah inkrah.
Sebaliknya, dia meminta informasi kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD tentang cara membayar tagihan tersebut.
Ia juga belum mengetahui kapan jadwal pembayarannya, namun berharap pemerintah bisa segera melunasi utangnya.
“The sooner the better,” ujar Jusuf Hamka
Usai pertemuan dengan Mahfud, Yusuf Hamka juga menyampaikan harapannya agar Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan “lampu hijau” untuk membayar utang negara kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP).
Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukannya untuk menagih utang ratusan miliar pemerintah kepada CMNP.
Jusuf Hamka: Saya Hanya minta belas Kasihan Ibu Menteri Sri Mulyani
Ibu Menteri [Sri Mulyani], saya hanya minta belas kasihan Ibu Menteri. Pak Jokowi sudah siap bekerjasama. Menko Polhukam menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama. Mbok, buk menteri, tolong bantu, saya hanya rakyat. Jika dibenarkan, adalah hak saya mbok dikembalikan. Kalau tidak, saya mengadu saja kepada Allah,” ujarnya, Selasa (13/8/2023) di depan gedung koordinasi Kempolkam.
Diketahui, saat ini ia sedang berusaha untuk mendapatkan pengembalian deposito dan giro perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) di Bank Yama yang dilikuidasi pada tahun 1999 dari Departemen Keuangan.
Saat ini, menurut Yusuf, tinggal menunggu lampu hijau dari Menteri Keuangan Sri Mulyan. Juga jalan terakhir ketika hutang tidak dibayar, adalah mengadu kepada Tuhan.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengumumkan, nominal utang CMNP Group dan afiliasinya kepada pemerintah jauh lebih besar dari pada kewajiban pemerintah kepada perusahaan. Hal itu berdasarkan simpanannya di Bank Yama yang terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Dikutip dari cnbcindonesia.com. Prastowo mengatakan total nilai utang PT CMNP yang saat itu dimiliki oleh Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut Soeharto dan tiga perusahaan afiliasinya, termasuk Bank Yama adalah Rp 775 miliar. Sementara itu, total kewajiban negara berdasarkan keputusan efektif tersebut berjumlah Rp 179 miliar.
Sumber : cnbcindonesia.com
