Kabar Hangat – BreakingNews. dalam sebuah laporan terbaru, India dapat membangun hingga 50% produksi iPhone pada tahun 2027, naik dari kurang dari 5% hari ini. Volume 50% sesuai dengan produksi di Cina daratan.
Luke Lin, seorang analis di divisi penelitian yang berfokus pada teknologi di harian Taiwan DigiTimes, mengatakan, “Kebutuhan China untuk mendiversifikasi risiko di tengah ketidakpastian saat memerangi pandemi China.” Laju migrasi rantai pasokan akan semakin cepat di masa depan.” Laporan tersebut diterbitkan pada Selasa (17/1).
India, yang melampaui Inggris tahun lalu untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, diproyeksikan mencapai 25% dari total produksi iPhone pada akhir 2023 dan 40% pada tahun 2025, dilansirkan DigiTimes.
Sementara itu, China, yang memproduksi hingga 85 persen iPhone dunia tahun lalu, berisiko kehilangan peran dominannya sebagai pusat manufaktur perangkat Apple di tengah AS-China.
Menghadapi masalah geopolitik ini, Lin mengatakan India dan Vietnam akan menjadi “penerima manfaat terbesar” dari upaya Apple untuk memindahkan lebih banyak rantai produksinya ke luar China.
Perkiraan DigiTimes Research lebih agresif dari perkiraan JPMorgan sebelumnya bahwa India akan menghasilkan 25 persen dari semua iPhone di dunia pada tahun 2025.
Grup Teknologi Foxconn yang berbasis di Taiwan, secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industries, telah menjadi salah satu kontraktor Apple yang paling agresif dalam mengembangkan bisnisnya di India. Produsen kontrak elektronik terbesar di dunia melakukan investasi tunai sebesar $500 juta di anak perusahaannya di India, Foxconn Hon Hai Technology India Mega Development pada bulan Desember.
Selain Apple, merek smartphone besar lainnya juga meningkatkan produksinya di luar China, menurut laporan DigiTimes. Misalnya, sejak 2019, Samsung Electronics telah mengalihkan lebih banyak kapasitas produksi ponsel Androidnya dari China, terutama ke Vietnam.
Menurut laporan tersebut, produksi smartphone Samsung di China diperkirakan akan berhenti selama lima tahun ke depan, dengan Vietnam dan India masing-masing menyumbang 35-40 persen dan 40-45 persen pekerjaan perakitan, hingga 2027
Merek smartphone selain Apple dan Samsung juga diperkirakan akan mengalami penurunan kapasitas manufaktur gabungan mereka di China hingga 50 persen pada 2027, turun dari sekitar 70 persen pada tahun 2023, menurut laporan DigiTimes.